Urusan memasak, bukanlah perkara mudah…even for me, yang sebenarnya tidak terlalu asing dengan dunia memasak…Mengatur menu harian, tetap aja jadi hal yang cukup menguras pikiran. Selain karena terbatasnya kemampuanku memasak masakan rumahan, banyak hal lagi yang jadi pertimbangan menentukan menu. Budget, waktu, keadaan sumber daya (bahan baku dan fasilitas memasak yang tersedia) dan nilai sehat suatu makanan adalah beberapa hal yang jadi pertimbangan. Aku juga merasa, paduan tiap jenis masakan yang disajikan bersamaan haruslah harmonis.. Gak harus saklek sih, tapi juga gak boleh ngawur banget paduannya..
Aku yang suka bikin kue dari jaman SMA,pernah iseng ikut beberapa kelas di Bogasari Baking Center saat masa awal lulus kuliah, juga sering coba-coba resep dari berbagai media massa (tapi tetap judulnya bikin kue, bukan memasak hidangan)..ternyata cukup kewalahan juga saat dihadapkan pada dunia masakan rumah tradisional. Sesuatu yang baru kukenal saat kost menjelang akhir masa kuliahku di kota Pahlawan (terpaksa sesekali memasak masakan rumah demi mengirit biaya hidup)...Lha wong sejak kecil kalo mo ikutan ke dapur selalu "diusir". Mama bilang aku mengganggu saja, bahasa jawanya "ngrusuhi"..Kalo mbah putri, beliau tidak terlalu suka aku belajar memasak di dapur karena beliau pikir lebih baik aku belajar or ngerjain PR aja..Jadilah aku, lulusan beberapa kursus membuat kue yang (bisa sih sedikit tapi) tidak mahir memasak masakan rumah...T_T
Tiga bulan terakhir ini, mulailah petualanganku berkutat di ruang memasak..Pernikahan mengantarkanku pada perjuangan sebenarnya dalam dunia masakan rumahan..Ternyata, bisa bikin capcay, sup sayuran, sayur bening bayam, sambal, goreng tempe dan ayam, juga bikin oseng-oseng..tak cukup untuk mengcover jadwal makanan harian keluarga baruku. Pertama sih bisa survive, lama-lama kok ya bosen tiap kali muter jadwal menu kok ya itu-itu aja hasil masakanku. Mulai deh, rutinitas baru, telpon Mama or salah seorang tanteku (yang ibunya juga jago masak) cuma untuk tanya bumbu sayur asem tuh apa ya? Dadar jagung itu pake tepung gak? Dan semacamnya...Ibu mertua juga jadi sasaran interviewku tiap kali ritual memasak akan dimulai. Kadang bingung juga saat tiga orang narasumberku itu ternyata tidak seiya sekata dalam menentukan bumbu untuk suatu masakan, jadinya aku mesti mikir lagi mana yang harus kuturuti or jalan tengahnya kadang aku turuti semuanya ( jadi masakan ala Julie tuh bumbunya lebih komplet ;) Seringkali pula aku lari ke mbah Google kalo ibu-ibu tersebut di atas terlalu sibuk untuk kuwawancarai, atau saat aku ingin bikin masakan rumah yang tidak pernah mereka masak.
Walaupun supervisi dari para ibu itu seringkali kubutuhkan dalam memasak, tapi ada satu hal yang sampai saat ini keukeuh tidak kutiru dari mereka..kebiasaan memasak masakan bersantan, jerohan yang berlemak, dan makanan-makanan lain yang menurutku tidak sehat kalo terlalu sering dimakan. Nah, jadi makin menantang lagi nih petualangan memasakku. Variasi menu harus lebih diperhatikan lagi biar tetap sehat, baik di kantong, waktu, juga lahir dan batin;p
Proses belajar ini, perjuangan ini...mengantarkanku pada pemahaman bahwa sebenarnya semua orang itu bisa masak, cuma butuh kemauan aja untuk mau belajar dan praktek (jadi gak berhenti di sekedar tahu teori aja). Aku juga percaya kata-kata pak Bondan kalo semua masakan itu enak,gak ada yang gak enak..Yang membedakan cuma selera dan kebiasaan orang yang memakannya.. Makanya, belajar memasak itu harus percaya diri, pantang menyerah dan mood yang bagus...Gosong, keasinan, terlalu matang, dan semacamnya adalah hal yang wajar. Sering mencoba akan membuat jadi terbiasa, kalo dah terbiasa lama-lama akan mahir juga;)Kalo pake emosi sih, gimana bisa jadi..?
Satu lagi hal penting dalam proses memasakku, preparing ingredients.. Kalo ada satu aja yang terlewat, tidak disiapkan, biasanya jadi ngaruh ke proses memasaknya..Aku suka panik saat di tengah proses memasak trus nyadar kalo ada satu bahan krusial yang terlupa. Bisa gubraakkk, lari kesana-kemari nyari letak itu bahan.. For me, ingredients is the basic. Kata wikipedia, ingredients are used to prepare a specific dish. Menyiapkannya dengan baik akan jadi langkah awal yang baik pula untuk memasak...
Seperti juga blog baruku ini, ruang memasak yang aku mulai dengan mempersiapkan setiap bahan untuk mengisi tiap halamannya. Menginventaris resep keluarga, mengingat lagi tiap resep yang telah kucoba, merangkai cerita pengalaman jatuh bangunku di ruang masak (hiperbolaaaa...)Semuanya jadi bahan untuk diramu di ruang masak julie..
Aku yang suka bikin kue dari jaman SMA,pernah iseng ikut beberapa kelas di Bogasari Baking Center saat masa awal lulus kuliah, juga sering coba-coba resep dari berbagai media massa (tapi tetap judulnya bikin kue, bukan memasak hidangan)..ternyata cukup kewalahan juga saat dihadapkan pada dunia masakan rumah tradisional. Sesuatu yang baru kukenal saat kost menjelang akhir masa kuliahku di kota Pahlawan (terpaksa sesekali memasak masakan rumah demi mengirit biaya hidup)...Lha wong sejak kecil kalo mo ikutan ke dapur selalu "diusir". Mama bilang aku mengganggu saja, bahasa jawanya "ngrusuhi"..Kalo mbah putri, beliau tidak terlalu suka aku belajar memasak di dapur karena beliau pikir lebih baik aku belajar or ngerjain PR aja..Jadilah aku, lulusan beberapa kursus membuat kue yang (bisa sih sedikit tapi) tidak mahir memasak masakan rumah...T_T
Tiga bulan terakhir ini, mulailah petualanganku berkutat di ruang memasak..Pernikahan mengantarkanku pada perjuangan sebenarnya dalam dunia masakan rumahan..Ternyata, bisa bikin capcay, sup sayuran, sayur bening bayam, sambal, goreng tempe dan ayam, juga bikin oseng-oseng..tak cukup untuk mengcover jadwal makanan harian keluarga baruku. Pertama sih bisa survive, lama-lama kok ya bosen tiap kali muter jadwal menu kok ya itu-itu aja hasil masakanku. Mulai deh, rutinitas baru, telpon Mama or salah seorang tanteku (yang ibunya juga jago masak) cuma untuk tanya bumbu sayur asem tuh apa ya? Dadar jagung itu pake tepung gak? Dan semacamnya...Ibu mertua juga jadi sasaran interviewku tiap kali ritual memasak akan dimulai. Kadang bingung juga saat tiga orang narasumberku itu ternyata tidak seiya sekata dalam menentukan bumbu untuk suatu masakan, jadinya aku mesti mikir lagi mana yang harus kuturuti or jalan tengahnya kadang aku turuti semuanya ( jadi masakan ala Julie tuh bumbunya lebih komplet ;) Seringkali pula aku lari ke mbah Google kalo ibu-ibu tersebut di atas terlalu sibuk untuk kuwawancarai, atau saat aku ingin bikin masakan rumah yang tidak pernah mereka masak.
Walaupun supervisi dari para ibu itu seringkali kubutuhkan dalam memasak, tapi ada satu hal yang sampai saat ini keukeuh tidak kutiru dari mereka..kebiasaan memasak masakan bersantan, jerohan yang berlemak, dan makanan-makanan lain yang menurutku tidak sehat kalo terlalu sering dimakan. Nah, jadi makin menantang lagi nih petualangan memasakku. Variasi menu harus lebih diperhatikan lagi biar tetap sehat, baik di kantong, waktu, juga lahir dan batin;p
Proses belajar ini, perjuangan ini...mengantarkanku pada pemahaman bahwa sebenarnya semua orang itu bisa masak, cuma butuh kemauan aja untuk mau belajar dan praktek (jadi gak berhenti di sekedar tahu teori aja). Aku juga percaya kata-kata pak Bondan kalo semua masakan itu enak,gak ada yang gak enak..Yang membedakan cuma selera dan kebiasaan orang yang memakannya.. Makanya, belajar memasak itu harus percaya diri, pantang menyerah dan mood yang bagus...Gosong, keasinan, terlalu matang, dan semacamnya adalah hal yang wajar. Sering mencoba akan membuat jadi terbiasa, kalo dah terbiasa lama-lama akan mahir juga;)Kalo pake emosi sih, gimana bisa jadi..?
Satu lagi hal penting dalam proses memasakku, preparing ingredients.. Kalo ada satu aja yang terlewat, tidak disiapkan, biasanya jadi ngaruh ke proses memasaknya..Aku suka panik saat di tengah proses memasak trus nyadar kalo ada satu bahan krusial yang terlupa. Bisa gubraakkk, lari kesana-kemari nyari letak itu bahan.. For me, ingredients is the basic. Kata wikipedia, ingredients are used to prepare a specific dish. Menyiapkannya dengan baik akan jadi langkah awal yang baik pula untuk memasak...
Seperti juga blog baruku ini, ruang memasak yang aku mulai dengan mempersiapkan setiap bahan untuk mengisi tiap halamannya. Menginventaris resep keluarga, mengingat lagi tiap resep yang telah kucoba, merangkai cerita pengalaman jatuh bangunku di ruang masak (hiperbolaaaa...)Semuanya jadi bahan untuk diramu di ruang masak julie..
No comments:
Post a Comment